MEMBERI ADALAH IMBALAN ITU SENDIRI

by Unknown | 9:09 PM in |

Oleh: Eko Jalu Santoso

Sesungguhnya Allah senang bila Ia memberi nikmat kepada hamba-Nya, nikmat itu tampak bekasnya” - Al-Hadits-

Banyak diantara kita sudah menyaksikan suatu bukti kebenaran yang sudah pasti bahwa setiap orang yang dengan ikhlas banyak memberi, berbagi dan menolong sesamanya akan memperoleh imbalan yang berlipat ganda. Namun tidak sedikit orang yang kurang menyadar, kurang memperhatikan hal ini, atau bahkan masih meragukan bukti kebenaran yang ada dihadapan mereka. Ada juga sebagian orang yang pikirannya dipenuhi kekawatiran tentang sesuatu keadaan yang akan datang yang belum pasti, sehingga khawatir kalau semakin banyak memberi akan semakin banyak mengurangi miliknya. Akibatnya mereka senang menyimpan dan menimbun harta, ilmu maupun apa yang dimilikinya hanya untuk dirinya sendiri.

Terkadang kita kurang menyadari bahwa sesungguhnya kita telah mendapatkan kenikmatan yang tiada ternilai, dengan memiliki berbagai karunia seperti kesempatan dalam melangkah dengan kedua kaki, melihat dengan kedua mata, bernafas dengan nyaman dan menikmati kehidupan yang tenang ini. Maka sudah sepantasnya kalau rasa kenikmatan itu kita pancarkan melalui bentuk bersyukur dengan senang memberi dan berbagi dengan orang lain. Dengan senang memberi dan berbagi, maka kegembiraan Anda akan terpancar dari hati dan pikiran Anda yang semakin tenang, nyaman dan merasa bahagia. Maka, sepatutnya rasa gembira atas kenikmatan kita itu senantiasa kita ungkapkan dengan terus bersyukur dengan berupaya membagi kebahagiaan itu kepada sesamanya.

Memberi dan berbagi sesungguhnya adalah menyebarkan energi positif dari dalam diri kita. Energi yang akan menyebar dari memberi, bukan hanya memberikan kebahagiaan bagi orang lain yang menerimanya, tetapi juga menciptakan lebih banyak lagi kebahagiaan bagi si pemberi. Hal ini yang sering kurang disadari oleh kita. Padahal ini adalah hukum kehidupan yang benar, tidak peduli apakah si pemberi menginginkannya atau bahkan tidak menyadarinya. Setiap apa yang diberikan akan kembali pada dirinya, bahkan dalam jumlah yang berlipatganda..

Berbagai kenikmatan yang kita miliki, apakah itu ilmu pengetahuan atau utamanya adalah uang, perlu disyukuri dengan mengalirkannya sebagian kepada orang lain. Karena ilmu pengetahuan dan rezeki sesungguhnya adalah sirkulasi yang terus mengalir. Kalau Anda hanya menyimpannya berarti menutup alirannya Ilmu dan uang itu mengalir..

Semakin banyak kita mengalirkan kenikmatan dan kebahagiaan dengan orang lain, maka kita membuka pipa-pipa aliran kebahagiaan kita menjadi meningkat dan terus mengalir kembali kedalam diri dengan lancar.

Namun sebaliknya, bila Anda memiliki ketakutan tentang masa depan yang belum jelas, kemudian hanya mementingkan diri sendiri, menyimpan kebahagiaan Anda untuk diri sendiri, menimbun uang dan segala sesuatu yang Anda miliki hanya untuk diri sendiri, maka tanpa Anda sadari sesungguhnya Anda membatasi aliran kebahagiaan Anda. Anda memasang sendiri “pipa-pipa buntu” yang menyulitkan kembali aliran rezeki, ilmu dan kebahagiaan itu.

Agar aliran ilmu, rezeki dan kebahagiaan itu terus mengalir dan tidak berhenti, kita harus banyak mengalirkannya kembali dengan memberi dan berbagi. Bersikaplah murah hati dengan banyak memberi. Memberi dan berbagi apa saja yang bisa kita lakukan. Ketemu dengan orang lain menyapa dan melempar senyuman, misalnya adalah sebuah sedekah. Senang berbagi ilmu pengetahuan dan pemikiran melalui diskusi dan tulisan adalah sikap murah hati. Membayar upah tambahan bagi orang lain yang membantu kita sebanding dengan rezeki yang Anda terima, menolong orang lain tanpa berharap ucapan terimakasih, adalah sikap keikhlasan.

Intinya, berikanlah perhatian kepada orang-orang disekeliling kita. Dermakan sebagian rezeki yang kita peroleh ke orang-orang yang membutuhkannya. Buktikan sendiri, kalau hal-hal sederhana ini seringkali kita lakukan secara teratur, kita akan menemui hal-hal istimewa datang dalam kehidupan kita. Segala sesuatu yang telah kita mulai, akan mengalir kembali kepada kita. Bisa saja melalui orang yang sama, atau melalui orang lain yang tidak pernah kita duga. Bisa berupa kebaikan yang sama, atau bisa jadi sudah berubah bentuk menjadi kebaikan lainnya, seperti dimudahkan dalam berbagai urusan, merasakan ketenangan hati, kebahagiaan atau mendapatkan keselamatan, dll.

PRINSIP SUKSES MULIA ADALAH:

Kalau Anda ingin meraih keberhasilan hidup, ingin mendapatkan kebahagiaan sejati, ingin lebih disayangi oleh banyak orang, ingin lebih dihormati, ingin meraih Sukses dan kemuliaan dalam hidup dan ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, cara untuk mendapatkannya sangat sederhana yakni, mulailah dengan banyak memebri dan berbagi. Bersegeralah membiasakan untuk senang memberi dan berbagi, seperti menginfakkan sebagian harta Anda, membagikan ilmu Anda, senang menolong orang lain, memiliki sikap empati pada orang yang kesulitan atau apapun yang bisa membahagiakan orang lain. Segala sesuatu yang Anda bagikan dan apa yang anda berikan akan kembali, bahkan lengkap dengan bunganya yang berlipat ganda. [EJS] SEMOGA BERMANFAAT.

Salam Motivasi Sukses Dan Mulia.

***Eko Jalu Santoso Adalah Founder Motivasi Indonesia [motivasiindonesia@yahoogroups.com], Penulis Buku “The Art of Life Revolution” dan buku “Heart Revolution: Revolusi Hati Nurani”, Keduanya diterbitkan Elex Media Komputindo.

0 comments: